1. Hubungan Antarbangsa
Ada banyak bangsa dengan berbagai perbedaan dan persamaan di dunia ini. Bangsa – bangsa yang mempunyai banyak persamaan lebih cenderung untuk saling menjalin kerjasama, sebaliknya bangsa – bangsa yang memiliki banyak perbedaan terutama perbedaan kepentingan yang saling bertolak belakang lebih cenderung untuk saling konflik.
Hubungan antarbangsa adalah hal yang tidak sederhana. Ada bangsa – bangsa yang letak geografisnya berdekatan namun memiliki hubungan yang tidak baik, namun ada juga bangsa – bangsa yang saling berjauhan tapi memiliki hubungan yang baik. Hubungan ini dipengaruhi oleh kepentingan dari masing – masing negara. Apabila kepentingan kedua negara tersebut saling sejalan maka akan terjadi kerja sama di antara kedua negara tersebut. Apabila kepentingan kedua negara tersebut saling bertolak belakang maka akan terjadi konflik atau pertentangan di antara kedua negara tersebut. Bila ada negara – negara yang terlibat konflik maka ada beberapa cara untuk menyelesaikannya yaitu tindak kekerasan, penekanan atau pemaksaan, dan akomodasi. Kekerasan biasanya dilakukan dengan berperang di antara negara – negara yang saling terlibat konflik. Penekanan atau pemaksaan dilakukan dengan cara salah satu negara melakukan gerakan provokasi dengan tujuan agar negara yang menjadi lawannya menjadi takut. Yang terakhir adalah akomodasi, penyelesaian dengan cara ini dilakukan negara – negara yang terlibat konflik untuk saling menghormati dengan koeksistensi, kompromi, dan kompetisi kepentingan secara sehat.
2. Peran Indonesia dalam Hubungan Antarbangsa
Indonesia adalah salah satu bangsa dari dunia. Sebagai salah satu bangsa di dunia, Indonesia mempunyai hubungan dengan bangsa – bangsa lain di dunia. Perilaku Indonesia dalam hubungan antarbangsa ditegaskan pada alinea keempat UUD 1945 butir keempat tujuan nasional yaitu “politik bebas aktif”.
Politik bebas aktif yang menjadi tujuan bangsa Indonesia bermaksud untuk menjadikan bangsa Indonesia tidak berpihak dalam blok – blok yang saling bertolak belakang. Blok – blok ini muncul setelah perang dunia kedua berakhir. Blok Barat yang beranggotakan negara – negara yang menganut ideologi liberal dan blok Timur yang beranggotakan negara – negara yang menganut ideologi sosialis. Kedua blok tersebut berusaha untuk menyebarluaskan ideologinya masing – masing, dan ingin melenyesaikan konflik tersebut dengan perang dingin.
Bangsa Indonesia yang cinta damai memprakarsai gerakan non-blok bersama dengan India, Pakistan, Sri Lanka, dan Myanmar. Gerakan non-blok ini berhasil mengajak bangsa – bangsa yang baru merdeka maupun negara yang terdapat pada blok – blok tersebut agar dapat mengurangi ketegangan yang ada di dunia. Konferensi Asia – Afrika yang di adakan di Bandung merupakan cikal bakal Gerakan Non-Blok atau dikenal juga dengan negara dunia ketiga atau negara sedang berkembang.
Selain Gerakan Non-Blok, Indonesia juga menjadi salah satu pendiri ASEAN. ASEAN adalah kerja sama antara negara – negara yang berada di Asia Tenggara. Kerja sama ini meliputi multi bidang dengan tujuan yang saling menguntungkan. Dengan didirikannya ASEAN ini juga menjadikan hubungan Indonesia dengan negara tetangga yang sempat “kurang baik” dibangun kembali.
No comments:
Post a Comment