Saat ini teknologi yang digunakan untuk merekam informasi pada kotak hitam adalah solid-state drive. Solid-state drive dianggap lebih baik dari generasi sebelumnya yaitu pita magnetik. Keuntungan dari memakai solid-state drive ini adalah tidak memerlukannya bagian bergerak karena data disimpan dalam chip memori sehingga dapat melakukan perawatan lebih mudah dan memperkecil resiko rusak saat kecelakaan.
Data dari CVR dan FDR disimpan pada papan memori di bagian dalam unit memori tahan-benturan (CSMU). CSMU merupakan kompartemen silinder pada alat perekam. Papan memori berdiameter sekitar 4,45 cm dan tinggi 2,54 cm. Papan memori ini memiliki kapasitas penyimpanan data digital yang dapat mengakomodasi data audio selama 2 jam untuk CVR dan 25 jam penerbangan untuk FDR.
Pesawat dilengkapi sensor yang mengumpulkan data. Sensor ini mendeteksi akselerasi, kecepatan di udara, ketinggian, temperatur luar, temperatur kabin beserta tekanannya, performa mesin, dan banyak lagi. Perekam dengan pita magnetik bisa melacak 100 parameter, sementara perekam solid-state bisa melacak lebih dari 700 pada pesawat yang lebih besar.
Semua data yang dikumpulkan oleh sensor pesawat dikirim ke unit akuisisi data penerbangan (FDAU) di bagian depan pesawat. Perangkat ini sering ditemukan di dalam perangkat elektronik di bawah kokpit. FDAU merupakan manajer menengah untuk keseluruhan proses perekaman data. Unit ini membawa informasi dari sensor dan mengirimnya ke kotak hitam.
Kedua kotak hitam didukung salah satu dari dua pembangkit listrik yang menarik daya dari mesin pesawat. Satu generator memiliki 28 volt sumber daya DC. Satu lagi 115 volt dan 400 Hz tenaga AC.
sumber:
http://blogqyta.blogspot.com/2009/10/apa-itu-black-box-label-pengetahuan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kotak_hitam
http://news.viva.co.id/news/read/313955-bagian-pesawat-yang-paling-penting-ditemukan
No comments:
Post a Comment